A Recipe for a Happy Life

日本での幸せライフレシピ

Senso-ji Temple
(浅草寺)

Sensō-ji (Kinryū -zan Sensō-ji) adalah kuil Buddha kuno yang terletak di Asakusa, Tokyo , Jepang. Ini adalah kuil tertua di Tokyo, dan salah satu yang paling signifikan. Sebelumnya terkait dengan sekte Tendai dalam agama Buddha, ia menjadi independen setelah Perang Dunia II. Berdekatan dengan kuil adalah pagoda lima lantai, kuil Asakusa Shinto dan banyak toko dengan barang-barang tradisional di Nakamise-dōri . Kuil ini memiliki atap ubin titanium yang mempertahankan citra bersejarah tetapi lebih kuat dan lebih ringan.

Sejarah

Kuil ini didedikasikan untuk Bodhisattva Kannon (Avalokiteśvara). Menurut legenda, patung Kannon ditemukan di Sungai Sumida pada tahun 628 M oleh dua nelayan, Hinokuma Hamanari dan Hinokuma Takenari bersaudara. Kepala desa mereka, Hajino Nakamoto, mengenali kesucian patung itu dan mengabadikannya dengan mengubah rumahnya sendiri menjadi kuil kecil di Asakusa sehingga penduduk desa bisa memuja Kannon.

Kuil pertama didirikan pada tahun 645 M, yang menjadikannya kuil tertua di Tokyo. Pada tahun-tahun awal Keshogunan Tokugawa, Tokugawa Ieyasu menetapkan Sensō-ji sebagai kuil pelindung klan Tokugawa. Kuil Nishinomiya Inari terletak di dalam kawasan Senso-ji dan sebuah torii mengidentifikasi pintu masuk ke halaman suci kuil. Sebuah plakat perunggu pada struktur gerbang mencantumkan mereka yang berkontribusi pada pembangunan torii, yang didirikan pada tahun 1727 (Kyōhō 12, bulan ke-11). Selama Perang Dunia II, kuil itu dibom dan dihancurkan selama serangan udara 10 Maret di Tokyo. Itu dibangun kembali kemudian dan merupakan simbol kelahiran kembali dan perdamaian bagi orang Jepang. Di halaman ada pohon yang terkena bom dalam serangan udara, dan pohon itu tumbuh kembali di kulit pohon tua dan merupakan simbol yang mirip dengan kuil itu sendiri.

Halaman Kuil

Pintu masuk kuil yang mendominasi adalah Kaminarimon atau “Gerbang Guntur”. Struktur Buddhis yang mengesankan ini menampilkan lentera kertas besar yang dicat secara dramatis dalam warna merah dan hitam yang cerah untuk mewakili awan petir dan kilat. Di luar Kaminarimon adalah Nakamise-dori dengan toko-tokonya, diikuti oleh Hōzōmon atau “Gerbang Rumah Harta Karun” yang menyediakan pintu masuk ke kompleks bagian dalam. Di dalam kawasan itu berdiri sebuah pagoda lima lantai yang megah dan aula utama, yang didedikasikan untuk Kannon.

Sensoji Temple ini memiliki keunikan melalui objek wisata yang terdapat di kuil itu, di antaranya:

  • Kaminarimon
    Kaminarimon adalah simbol Asakusa sekaligus gerbang utama Sensoji. Kaminarimon ini memiliki lentera merah besar yang tergantung di tengahnya. Gerbang ini dinamai Fuu-rai-jin-mon, dengan Fuu yang artinya angin dan Rai artinya petir. Gerbang yang sering dikunjungi wisatawan untuk berfoto ini memiliki dua buah patung di kiri dan kanan gerbang. Patung tersebut ialah Fujin (dewa angin) dan Raijin (dewa petir).
  • Hozomon
    Gerbang selanjutnya adalah Hozomon yang merupakan gerbang rumah harta karun. Harta karun Kuil Asakusa ini disimpan di aula yang terletak di depan gerbang Hozomon. Di bagian depang terdapat sepasang patung Nio, sementara di sisi belakang terdapat dua waraji besar (sandal jerami). Patung-patung itu adalah penjaga kuil untuk menakuti kejahatan.
  • Aula Utama
    Hal menarik berikutnya adalah aula utama Sensoji. Di area ini tersimpan patung emas Kannon (Dewi Belas Kasih Buddha). Menurut legenda, patung tersebut merupakan patung yang ditemukan oleh para nelayan bersaudara pada abad ke-7.
  • Pembakar Dupa Besar
    Area selanjutnya adalah tempat pembakar dupa besar yang terletak tepat di depan aula utama. Menurut masyarakat setempat, asap dari dupa dipercaya dapat memberikan kesehatan. Karena itu, tidak sedikit orang yang akan berdiri di depan pembakar dupa. Mereka mengarahkan asap ke arah itu sebagai bentuk pemurnian.
  • Omikuji
    Omikuji merupakan kertas ramalan tentang keberuntungan masa depan. Omikuji berbeda dengan meramal, karena merupakan pesan dari Dewi Kannon. Caranya adalah dengan meletakkan tongkat bernomor 1 sampai 100 di dalam sebuah kotak kayu. Kemudian, kocok kotak tersebut sampai salah satu tongkat bernomor jatuh. Kemudian, pengunjung menerima kertas dengan nomor yang sama pada batangnya. Kertas tersebut akan menyampaikan keberuntungan apa yang di dapat mendatang.

GLOBAL BUSINESS NETWORK
Official Facebook Page

Site Map