A Recipe for a Happy Life

日本での幸せライフレシピ

Aturan Sekolah di Jepang Selama Masa Pandemi
(学校での新型コロナウイルス感染拡大防止)

Salah satu sektor yang merasakan dampak besar pandemi Covid-19 adalah pendidikan. Lingkungan sekolah yang melibatkan interaksi antar pendidik dan peserta didik ini menjadi masalah penting di masa pandemi ini karena melibatkan kerumunan. Untuk mencegah penularan Covid-19 di lingkungan sekolah, hampir semua negara meniadakan pembelajaran tatap muka dan tak sedikit yang melaksanan kelas daring selama masa pandemi ini. Namun ada sedikit pengecualian untuk sekolah di Negeri Sakura ini yang masih melaksanakan kegiatan pembelajaran secara tatap muka. Tentu saja ada sejumlah protokol kesehatan yang membuat kegiatan belajar mengajar tersebut tidak sama seperti saat sebelum pandemi Covid-19 melanda. Kementerian Jepang telah menerbitkan panduan penyelenggaraan sekolah di masa pandemi Covid-19. Hal ini bertujuan untuk mengurangi aktivitas yang berpotensi meningkatkan penularan virus corona terutama melalui droplet. 

Tidak hanya sekolah formal saja, salah satu sekolah bahasa yang berlokasi di wilayah Shibuya, juga menerapkan protokol kesehatan sebagai aturan baru sekolah yang wajib dilaksanakan demi keamanan para pelajar asing dari paparan virus corona. Aturan yang pertama adalah meniadakan kontak fisik antar siswa dengan selalu menerapkan physical distancing. Para siswa ditegaskan agar selalu menjaga jarak minimal 1 meter. Tentunya ada pembatasan jumlah siswa dalam kelas yang tidak boleh lebih dari 15 orang. 

Selain menjaga jarak fisik, siswa wajib mengenakan masker selama berada di area sekolah. Bahkan aturan makan di di dalam kelas juga ditiadakan untuk mencegah adanya droplet. Protokol wajib selanjutnya adalah rajin mencuci tangan. Sebenarnya hal ini sudah menjadi kebiasaan warga Jepang namun yang sedikit berbeda adalah disediakannya sejumlah hand sanitizer dan alkohol di setiap kelas dan lorong sekolah supaya kebersihan tangan lebih maksimal. Adapun aturan mencuci tangan yang benar adalah sebagai berikut:

  • Membasahi tangan, mengambil sabun lalu gosok telapak tangan dengan sabun.
  • Menggosok punggung tangan kanan dan kiri.
  • Membersihkan sela-sela jari yang merupakan tempat kuman bersarang.
  • Membersihkan punggung jari dengan gerakan saling mengunci. 
  • Menggosok jempol tangan kanan dan kiri dengan gerakan memutar. 
  • Membersihkan ujung jari atau bagian kuku dengan gerakan menguncup.
  • Membilas tangan dengan air bersih dan keringkan.

Adanya perbedaan waktu kegiatan belajar mengajar di setiap kelas juga bertujuan mengatur jumlah kedatangan siswa agar tidak menyebabkan kerumunan di pintu masuk sekolah. Para siswa juga wajib diukur suhu tubuhnya dan akan langsung dipulangkan apabila melebihi 37.5 derajat celcius. Selama pelajaran berlangsung dan jam istirahat, jendela ruang kelas akan dibuka secara berkala supaya ruangan memiliki sirkulasi udara yang baik dan mengurangi resiko penularan virus corona. Di setiap kelas juga disediakan humidifier untuk menjaga kelembaban udara sehingga resiko iritasi saluran pernafasan dapat ditekan. Untuk kegiatan outdoor dan ekstrakurikuler yang memicu kerumunan juga ditiadakan. Tentunya upaya pemerintah Jepang untuk menekan penularan virus corona di lingkungan sekolah ini bisa berdampak positif terutama bagi kesehatan para guru dan siswa di seluruh Jepang.

Source: https://www.jica.go.jp

GLOBAL BUSINESS NETWORK
Official Facebook Page

Site Map