A Recipe for a Happy Life

日本での幸せライフレシピ

Ojigi
(お辞儀)

Manusia hidup tidak lepas dari adat istiadat dan budaya. Budaya merupakan suatu kegiatan atau cara hidup pada seseorang atau kelompok yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Oleh karena itu, kita dapat menjumpai beragam budaya di mana saja di seluruh penjuru dunia.

Jepang dikenal sebagai negara maju yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaannya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pernahkah anda melihat orang Jepang membungkukkan badan ketika bertemu orang lain dalam film atau bahkan melihatnya secara langsung? Ya, ada satu budaya di Jepang dimana masyarakatnya sesekali membungkukkan badan. Budaya membungkukkan badan ini dikenal dengan istilah Ojigi. Budaya ojigi diketahui telah ada sejak tahun 500 yang dibawa dari Tiongkok dan disampaikan melalui ajaran Budha untuk menunjukkan status seseorang. Sikap ini juga dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada orang lain. Tidak hanya itu, cara melakukan ojigi pun beragam tergantung pada situasi dan kondisi.

Fungsi Ojigi

Fungsi ojigi sangatlah beragam. Selain untuk memberikan rasa hormat, ojigi juga dilakukan ketika kita ingin memberi salam kepada orang lain. Tidak hanya itu, ojigi juga dapat dilakukan ketika kita hendak berterima kasih, memberi selamat, memohon sesuatu dan meminta maaf.

Jenis Ojigi

Ojigi dapat dilakukan dengan berdiri maupun dengan posisi duduk dengan menduduki kedua kaki. Ojigi yang baik dilakukan dengan meluruskan bagian pinggang sampai kepala lalu membungkukkannya dengan perlahan dan pandangan mata ke bawah. Ada 4 jenis ojigi yang telah menjadi budaya di masyarakat Jepang yaitu Eshaku, Keirei, Saikeirei dan Shazai.

Eshaku (会釈)

Ini adalah sikap dengan posisi membungkuk yang ringan. Eshaku digunakan saat masuk dan keluar ruangan atau saat menyambut tamu. Derajat kemiringannya hanya sekitar 15°. Eshaku ini juga dapat memberikan dampak positif karena posisi ini digunakan juga untuk memberi sapaan saat bertemu dengan orang lain. Dengan begitu, orang akan merasa dihargai dan dapat menyambut hari dengan perasaan positif.

Senrei (敬礼)

Posisi membungkuk senrei yaitu sekitar 30°. Senrei sedikit lebih sopan dibanding eshaku. Posisi ini dilakukan ketika berhadapan dengan atasan maupun klien baik untuk memberikan sapaan maupun saat hendak berterimakasih.

Saikeirei (最敬礼)

Gaya membungkuk ini dilakukan dengan cara membungkukkan badan 45°. Jika anda mempunyai permintaan yang dinilai tidak masuk akal bagi lawan bicara, atau anda ingin meminta maaf maka lakukan posisi ini. Saikeirei juga dapat dilakukan saat anda ingin mengucapkan terima kasih secara mendalam.

Shazai (謝罪)

Shazai jarang ditemukan karena cara membungkuk seperti ini hanya dilakukan ketika seseorang telah membuat kesalahan besar yang bisa berakibat fatal dan berdampak buruk bagi orang lain. Tubuh membungkuk 70° dan posisi ini ditahan selama 4 detik.

Hal Yang Perlu Diperhatikan

Saat membungkukkan badan pada lawan bicara, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan. Jangan hanya menekuk leher saja, posisi dari pinggang sampai kepala harus miring seutuhnya dan merapatkan kedua kaki. Jika yang melakukan ojigi adalah wanita, posisikan tangan di bawah pusar dan agak sedikit menyilang sehingga terlihat ada sedikit jari tangan kiri yang tersembunyi dibalik tangan kanan. Jika pria, tangan diletakkan tepat di samping badan mengikuti lekukan saat membungkuk. Kemudian tatapan mata ke arah bawah dan tidak boleh memandang ke atas. Lihatlah lawan bicara anda saat sebelum dan sesudah membungkuk.

GLOBAL BUSINESS NETWORK
Official Facebook Page

Site Map